In this entire Universe,
No Magic higher than Dhamma,
No Spell greater than Truth,
No Miracle higher than Law of Cause & Effect,
No Power greater than Wisdom.
Servant is the Master of Power.
Studentship is the Highest Teachership.
The Roadway to the Real Power is,
the understanding that,
We never own any power,
No one ever exist.
Ownership control, Mastership direct.
Just as water leave high place, and
gather at lower slope,
As lifeless peak of barren summit, and
flourish fertile valley,
Humility is the cause of Mastery, and
Pride is the power-repeller.
Only those who know how to respect their enemy,
Bestowed with real victory.
Only those who know how to respect their struggle,
Bestowed with real success.
Origin of Real Power,
Fountain of Pure Wisdom,
Devotion-like humility,
To The Worthy One.
By the power of the utterance, recollection, faith,
veneration, and respect toward these Truths,
By the power of All Buddha, All Dhamma,
All Paccekabuddha, All Sangha,
All Beneficial Niyama,
May I, may you, may all beings in the entire Universe,
Eternally delight, dwell in the Perfection of Humility, and
shine in the Utmost Wisdom,
May all,
Eternally enjoy the Unshakeable Safetiness,
May all,
Eternally enjoy the Invincible Humility,
May all,
Eternally enjoy the Real Power,
May all,
Eternally enjoy the True Wisdom,
May all,
Eternally enjoy the Perfection of enemy-less state,
May all,
Eternally enjoy the Perfection of struggle-less state,
May all,
Eternally enjoy the Inconquerable Victory,
May all,
Eternally enjoy the Unsurpassable Success,
From now on,
until the enjoyment of Arahantship
as soon as possible, as comfort as possible,
in this very moment,
Now.
May all Blessings, eternally, Be.
Di seluruh Semesta Raya,
Tiada Sihir yang lebih tinggi dari Dhamma,
Tiada Mantra yang lebih unggul dari Kebenaran,
Tiada Keajaiban yang lebih tinggi dari Hukum Sebab & Akibat,
Tiada Kekuatan yang lebih unggul dari Kebijaksanaan.
Pelayan adalah Tuan dari Kekuatan.
Ke-murid-an, adalah Ke-guru-an Tertinggi
Gerbang menuju Kekuatan Sejati ialah,
pemahaman bahwa,
kita tidak pernah menjadi pemilik sesungguhnya
dari kekuatan apapun.
Tiada “seorang”pun yang pernah ada
Kepemilikan mengendalikan, Ke-Tuan-an mengarahkan.
Bagai air meninggalkan tempat tinggi, dan
berkumpul di lereng rendah,
Bagai puncak gersang gunung gundul, dan
lembah asri subur lestari,
Kesederhanaan hati adalah sebab ke-Tuan-an,
keangkuhan, pengusir kekuatan.
Hanya mereka,
yang mengetahui cara menghormati musuhnya,
terberkahi dengan Kemenangan Sejati.
Hanya mereka,
yang mengetahui cara menghargai perjuangannya,
terberkahi dengan Keberhasilan Sejati.
Sumber dari Kekuatan Sejati,
Mata Air Kebijaksanaan Murni,
Kerendahan hati pembaktian,
pada Ia, Yang Layak.
Dengan kekuatan pernyataan, perenungan,
keyakinan, pemujaan dan hormat,
terhadap Kebenaran-Kebenaran ini,
Biarlah dengan seluruh kekuatan Samudera Kebajikan, Samdera Parami,
Seluruh kekuatan Semua Buddha, Semua Dhamma,
Semua Paccekabuddha, Semua Sangha,
Biarlah dengan seluruh kekuatan Niyama yang bermanfaat,
Biarlah saya, biarlah engkau, biarlah semua makhluk
tanpa batas tanpa hingga, di seluruh Semesta Raya,
Selamanya, senantiasa bergembira, berdiam dalam Kesempurnaan kesederhanaan Hati, dan
Bersinar dalam Kebijaksanaan Tertinggi.
Biarlah semua,
Selamanya, senantiasa menikmati
Keamanan yang Tak Tergoyahkan,
Biarlah semua,
Selamanya, senantiasa menikmati
Kesederhanaan Hati yang Tak Terkalahkan,
Biarlah semua,
Selamanya, senantiasa menikmati
Kekuatan Sejati,
Biarlah semua,
Selamanya, senantiasa menikmati
Kebijaksanaan Murni,
Biarlah semua,
Selamanya, senantiasa menikmati
Kesempurnaan dari Ketiada-musuhan,
Biarlah semua,
Selamanya, senantiasa menikmati
Kesempurnaan dari Ketiada-pergumulan,
Biarlah semua,
Selamanya, senantiasa menikmati
Kemenangan yang Tak Tertundukkan,
Biarlah semua,
Selamanya, senantiasa menikmati
Keberhasilan yang Tanpa Tanding.
Sejak saat ini,
hingga penikmatan Pembebasan Sempurna,
Arahatta,
sesegera mungkin, secepat mungkin,
senyaman mungkin,
dalam saat ini juga,
Sekarang Juga.
Biarlah Segala Berkah, selamanya, Beserta.